Catatan Ringan 'Wartawan Pensiun'
Perkembangan industri media informasi saat ini seperti sulit dibendung. Baik sekala lokal, nasional maupun internasional. Industri ini akan terus mengalami fase2 yang mau-tidak mau harus kita ikuti. Baik isi maupun perangkat industrinya itu sendiri, karena salah satu produk dari industri ini, menjadi kebutuhan kita, yakni informasi (berita).
Ketika era media cetak, kita masih memiliki tenggat dalam mengikuti isi (berita) maupun teknologinya. Kini jenis media ini semakin terkikis oleh kemajuan teknologi yang demikian cepat, detil, kemudahan, dan berteknologi tinggi (hehehe masih menurut saya. red.). Kita yang gagap teknologi terasa kepontal-pontal ngikutinya. Media cetak sepertinya terjepit, oleh cepatnya arus informasi yang disampaikan oleh media elektronik (Radio,Televisi,Video/Film), Media Cyber (Websaid, Blog, Portal Berita, Media Sosial dan sejenisnya).
Misalnya
saja, dalam penyajian berita, atas sebuah peristiwa. Bagi pembaca media
cetak, tentu harus menunggu esok harinya, sementara televisi dan radio
dalam beberapa menit atau jam, sudah bisa diterima para pemirsa dan
pendengarnya. Apalagi bagi Cyber Media, yang bisa menyajikan dengan
hitungan menit, Bahkan setiap menit pula, media jenis ini terus
meng-update perkembangan dari peristiwa tersebut
Itu,
baru dari segi penyajian. Belum lagi dari segi fisik media
bersangkutan. Kalau kita membaca koran, kita perlu waktu dan tempat agak
khusus. Misalnya, saat sudah tidak ada lagi kegiatan atau kerja, dan
membacanyapun perlu situasi dan kondisi tertentu. Kita akan mengganggu
orang lain, saat membuka koran pada saat kita berada di kendaraan umum
yang penuh sesak. Sementara bagi Cyber Media bisa membacanya dimana saja
dan kapan saja. Kesemuanya lewat ujung jari kita, segala informasi yang
ada di dunia ini, bisa kita akses.
Maka, akan berakhirkah era Media Cetak? Hanya waktulah yang akan menjawab.
Melalui dua tulisan "Profesional, Eksklusif, dan Rasa Takut" 1 dan 2 berikut, sungguh bukan saya berniat untuk memperbandingkan dengan jurnalistik saat ini. Tapi, sueer saya hanya ingin bernostalgia. Betapa sulitnya menggali informasi untuk sebuah harian, agar memperoleh berita-berita bagus dan eksklusif, saat itu. Saya jadi iri, dengan era digital sekarang, untuk memperoleh berita apapun, tinggal klik merangkum tulisan dari sana-sini di media internet, ditambah sedikit konfirmasi dengan sumber berita. Jadilah berita dalam hitungan menit. Mari bernostalgia.
Melalui dua tulisan "Profesional, Eksklusif, dan Rasa Takut" 1 dan 2 berikut, sungguh bukan saya berniat untuk memperbandingkan dengan jurnalistik saat ini. Tapi, sueer saya hanya ingin bernostalgia. Betapa sulitnya menggali informasi untuk sebuah harian, agar memperoleh berita-berita bagus dan eksklusif, saat itu. Saya jadi iri, dengan era digital sekarang, untuk memperoleh berita apapun, tinggal klik merangkum tulisan dari sana-sini di media internet, ditambah sedikit konfirmasi dengan sumber berita. Jadilah berita dalam hitungan menit. Mari bernostalgia.
Diposkan oleh Sulaiman Sayid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar